Translater

Senin, 02 November 2009

Depdiknas Butuh 737 Guru

Depdiknas Butuh 737 Ribu Guru
JAKARTA - Direktorat Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas mengajukan kebutuhan 737 ribu guru ke Menteri Pendayaan Aparatur Negara (Men PAN). Depdiknas mengestimasi, dalam lima tahun ke depan ribuan guru bakal pensiun. Selain itu, pemekaran sekolah berimbas terhadap makin tingginya kebutuhan tenaga pendidik.

Sekretaris Ditjen PMPTK Giri Suryatmana menjelaskan, berdasar proyeksi kebutuhan guru yang disusun PMPTK pada 2010-2014, kebutuhan Indonesia mencapai 737 ribu. ''Saat ini kami sudah mengajukan ke Men PAN kebutuhan dari tahun ke tahun hingga 2014,'' jelasnya kemarin.

Meski demikian, kata Giri, kewenangan pengangkatan CPNS ada di tangan Men PAN. ''Kami hanya mengajukan. Mudah-mudahan disetujui. Sebab, semua bergantung pada kemampuan negara,'' ujarnya. Giri menyebut, saat ini persoalan tenaga pendidik cukup pelik. Jika kebutuhan tenaga pendidik tidak segera terpenuhi, dikhawatirkan defisit guru semakin tinggi. ''Karena itu, kami perlu mengadakan rembuk nasional untuk membahas persoalan ini,'' ujarnya.

Berdasar data PMPTK, jumlah guru yang pensiun tiap tahun rata-rata 50 ribu orang. Namun, pada 2012, diprediksi terjadi pensiun besar-besaran. Sebab, pada tahun itu mayoritas guru Inpres sudah pensiun. Dia memperkirakan ada 150 ribu guru yang pensiun bersamaan. ''Pada tahun itu terjadi puncak pensiun,'' sebutnya.

Karena itu, kata Giri, perlu segera dibuka formasi baru CPNS guru. Rencananya, formasi baru itu terbuka untuk umum. Tak ada yang menjadi prioritas untuk diangkat menjadi CPNS, seperti guru tidak tetap (GTT) atau honorer. Yang menjadi prioritas adalah guru yang telah memenuhi kualifikasi. Contohnya, berkualifikasi S-1 dan telah mengikuti pendidikan profesi guru. ''Syarat tersebut wajib dipenuhi. Yang tak ikut pendidikan profesi tak bakal bisa mengajar,'' ungkapnya.

Giri membeber, saat ini kebutuhan guru di bidang matematika, sains, dan bahasa amat tinggi. Termasuk, kebutuhan guru untuk sekolah kejuruan. Hal itu, kata dia, seiring dengan semakin banyaknya pembukaan SMK di berbagai daerah. Di satu sisi, pemasok guru kejuruan seperti politeknik amat minim.

Pemenuhan kebutuhan guru, kata Giri, juga masuk dalam program 100 hari menteri baru. Rencananya, dalam waktu dekat PMPTK bakal memverifikasi data guru di kabupaten/kota. ''Verifikasi itu sekaligus sebagai penataan. Daerah yang kelebihan guru bisa mendistribusikannya ke daerah yang kekurangan,'' terangnya

Tidak ada komentar: